Jumat, 24 Agustus 2007

TI dan Pungsi Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY


STRATEGI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI SDM DI PERUSAHAAN


Oleh :

TOYIB



Di era modern yang serba dinamis ini, organisasi seperti perusahaan berusaha untuk selalu berubah dari waktu ke waktu. Semboyan “today has to be better than yesterday” berusaha untuk ditanamkan ke seluruhjajaran manajemen dan karyawan. Sistem informasi sebagai salah satu komponen utama perusahaan modern juga tidak lepas dari tuntutan untuk selalu memperbaiki kinerjanya. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang kecepatannya eksponensial saat ini memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan yang ingin selalu beradaptasi dengan teknologi terbaru. Ada satu masalah yang kerap diperdebatkan antara praktisi TI dan manajemen: perubahan semacam apakah yang cocok diterapkan di perusahaan? Di lihat dari kacamata manajemen organisasi, perubahan secara evolusioner (perlahan-lahan) yang cenderung dipilih, berlawanan dengan pendekatan perubahan revolusioner yang cocok diterapkan jika ingin selalu memanfaatkan TI terbaru.

Perusahaan akan sukses di masa-masa ini jika menspesialisasikan diri padasuatu proses tertentu (fokus). Dalam proses penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan, tentu saja banyak sekali rekanan bisnis (business partners) yang diajak untuk bekerja sama, baik secara langsung (sebagai supplier bahan mentah, pendistribusi produk, agen pemasaran, dsb.) maupun tidak langsung (pemasok alat-alat kantor, kebutuhan sehari-hari karyawan, dsb.). Semangat “collaboration for competition” merupakan hal yang menjadi sangat umum saat ini dimana kunci keberhasilannya adalah terletak pada jaringan yangdimiliki suatu perusahaan dengan rekanan bisnisnya. Biasanya yang terjadi pada perubahan ini adalahmasalah komunikasi antar rekanan bisnis.

Produk-produk TI berbasis internet, intranet, dan ekstranet merupakan tulang punggung dalam jaringan kerja ini. Tentu saja derajat transformasi yang akan dialami perusahaan akan semakin besar,karena bisa dibayangkan tingkat kompleksitas penyusunan proses dan prosedur untuk beberapa perusahaan yang ingin bekerja dalam proses penciptaan produk-produk baru. Lepas dari resiko kegagalan yang cukup“tinggi”, keberhasilan menjalin jaringan bisnis secara efektif akan mendatangkan dampak positif yang signifikan untuk masing-masing perusahaan yang berkerja sama. Jenis perubahan terakhir yang resikonya tertinggi namun dampak yang dihasilkan akan sangat besar adalah “business scope redefinition”. Singkatnya adalah perubahan ini disebabkan karena kemajuan TI yang tercanggih (state-of-the-art) menawarkan kesempatan (opportunity) baru bagi perusahaan untuk menciptakan jenis-jenis produk atau pelayanan yang lain dari pada yang lain. Namun syarat utamanya adalah bahwa bisnis harus mengikuti TI, bukan sebaliknya. Seorang praktisi manajemen mengatakan: “Mungkin baru di era ini seseorang dapat menjalankan bisnis atau usahanya tanpa harus memiliki asset seperti tanah, gedung, peralatan kantor, atau bahkan karyawan! Dengan berbekal seperangkat PC (personal computer) yang terkoneksi dengan jaringan internet, seorang individu sudah dapat menawarkan produknya ke sekian juta calon pelanggan di seluruh dunia…”.

Implementasi TI dapat diterapkan pada kegiatan bisnis, kegiatan perkantoran, kegiatan komunikasi, kegiatan pelatihan dan kegiatan lain yang berbasis komputer. Jaringan yang berbasis TI adalah Internet, Intranet, Extranet, yang merupakan sarana komunikasi moderen dan dapat digunakan untuk saling bertukar data. Dengan melalui internet, intranet, extranet dapat membangun kerjasama dan berintegrasi satu dengan lainnya dalam pencapaian tujuan bisnis. Terbentuknya kerjasama dan terintegrasian akan meningkatkan kompetensi SDM dalam penyelesaian tugas.

Dengan pesatnya perkembangan penggunaan Internet saat ini, dan salah satu contohnya dalam program pelatihan, maka akan mengubah cara bagaimana pelatihan untuk bisa meningkatkan kompetensi SDM. Semakin banyaknya karyawan (SDM) yang mengggunakan Komputer dan telah mengakses ke gerbang (portal) Internet, maka dunia web sebagai sarana akan dapat mendistribusikan pelatihan kepada para karyawan (SDM). Jadi dengan melalui dunia web, maka para karyawan akan bertambah pengetahuannya yang dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Keistimewaan Internet dalam penggunaannya untuk penyebaran informasi maupun kebutuhan pelatihan adalah dapat menjangkau lokasi yang jauh dan secara on line. Keuntungan lain bila pelatihan melalui web adalah pelatihan dapat diperbaharui sesuai perkembangan global dan dapat dikomunikasikan secara cepat dan mudah kepada para karyawan (SDM), sehingga kompetensi para karyawan (SDM) akan semakin bertambah. (Continuous improvement).

Implementasi TI tidak hanya untuk kebutuhan pelatihan jarak jauh saja, tetapi dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lainnya ( Sistem Informasi Manajemen, jurnalistik, telekomunikasi, informasi hasil penelitian, perhitungan, e-commerce, e-business, dll ). Teknologi informasi semakin bertambah maju dengan pesat dalam kemampuannya mengolah data menjadi informasi penting yang diperlukan dalam interaksi bisnis bagi perusahaan.

Dalam upaya untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (akurat, tepat, waktu, relevan dan lengkap) yang tidak dapat dibantu oleh kamputer salah satunya adalah masalah relevan dan lengkap karena lengkap tidaknya atau relevan tidaknya suatu informasi sangat tergantung kepada orang (manajemen) yang akan menggunakan informasi tersebut. Masalah lainnya adalah perbedaan persepsi dan kepentingan di antara manajemen tidak dapat diharmoniskan oleh komputern, harmonis tidaknya antara program aplikasi sistemen informasi manajemen dengan para manajer pemakai sistem informasi manajemen tersebut tidak dapat diharmoniskan oleh kompeter. Maka untuk mengatasi sebagian dari setumpuk masalah dalam pengembangan sistem informasi manajemen, maka para pengembang menggunakan metode dan teknik dalam pengembangan sistem informasi. Sebagian kecil dari ratusan metode tersebut adalah metode SDLC, Prototypeng, Rapid Application Development, teknik terstruktur dan teknik Joint Application Development (JAD). Metode ini merupakan tahap-tahapan atau langkah-langkah dan merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan sistem informasi sukses. Sedangkan teknik merupakan pendekatan atau penerapan bagaimana menggunakan alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahap-tahapan (metode).

Berbagai macam teknik yang digunakan diantaranya adalah teknik Join Application Development (membangun sistem secara berasam-sama antara pengembang dengan pemakai sistem informasi). Teknik lainnya adalah teknik terstruktur yang meliputi analisis terstruktur, perancangan terstruktur dan pemrograman terstruktur. Dalam analisis dan perancangan terstruktur biasanya digunakan data flow diagram (DFD) untuk pemodelan proses sistem informasi yang sedang berjalan dan sistem informasi seharusnya (rancangan). Sedangkan untuk pemodelan data yang saat ini banyak digunakan adalah Entitiy Relationship Diagram (ERD). Dalam pemrograman terstruktur programer merangkaikan perintah-perintah baik secara prosedural dengan menggunakan bahasa bergenerasi ketiga seperti BASIC, COBOL, PASCAL, FORTRAN, bahasa generasi keempat (4GL) seperti Cliper, DBASE III Plus, Foxpro dan bahasa visual seperti Visual Basic. Visual Foxpro, ACCES, ORACLE, DELPHI agar komputer melakukan suatu aktivitas yang diinginkannya. Jadi praktiga pemrograman ini merupakan praktek dalam mengelola (memanaje) informasi dalam arti sempit yaitu bagaiaman menampung data, memprosesnya dan menyajikannya dalam bentuk informasi.

Sistem informasi manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen dari berbagai tingkatan dan bagian. Sistem informasi manajemen yang menghasilkan informasi tersebut merupakan gabungan dari sub-sub sistem yang membentuknya. Diantara sub-subsistem yang membentuknya tersebut harus terjalin kerjasama yang harmonis.

Pengelola (manajemen) informasi harus dapat menampung data dari berbagai sumber, mengolahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendistribusikan informasi hasil pengolahannya ke berbagai pihak yang memerlukannya. Sesuai dengan konsep sistem informasi yang didistribusikan tersebut harus berkaitan satu sama lain secara harmonis.

Komputer tidak dapat berbuat banyak dalam meningkatkan kualitas informasi (akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap). Komputer hanya membantu meningkatkan kecepatan dan keakurasian sedang masalah lainnya seperti relevansi, ketidak harmonisan antar bagian dan antar aplikasi sistem informasi manajemen dengan pemakainya tidak dapat dibantu oleh komputer. Untuk mengatasi masalah ini orangga menggunakan metode dan teknik dalam pengembangan sistem informasinya.

Memiliki kemampuan membuat program komputer tidak berarti bisa membangun sistem informasi manajemen karena sistem informasi manajemen bukan hanya terdiri dari software (program komputer). Kemampuan membangun sistem informasi manajemen adalah kemampuan bagaimana mengintegrasikan komponen-komponen secara harmonis dan kemampuan dasar yang harus dimiliki itu adalah kemampuan mengumpulkan, mengolah termasuk mengintegrasikan data menjadi informasi dengan menggunakan komputer dan bahasa pemrograman.

Teknologi informasi menunjang sekali dalam mempercepat proses bisnis yang dijalankan perusahaan. Kecepatan dan keakuratan yang diciptakan TI akan meningkatkan kompetensi SDM dalam menyelesaikan tugas dengan produktivitas dan kualitas yang tinggi. Peningkatan kompetensi SDM di Perusahaan sangat mendukung sekali untuk kemajuan Perusahaan yang terlibat dalam persaingan bisnis. SDM merupakan Brainware yang selalu mengeluarkan ide-ide penting untuk kemajuan Perusahaan. Gagasan-gagasan selalu dikembangkan oleh SDM yang profesional dalam memajukan Perusahaan. Oleh karena itu SDM perlu ditingkatkan kompetensinya secara terus menerus untuk menyesuaikan perkembangan ekonomi dan teknologi. Dunia sekarang ini dan di masa yang akan datang selalu menginginkan proses kegiatan yang serba cepat dan akurat, maka untuk itu perlu sarana TI dalam proses kegiatan yang dilakukan tersebut. Kecepatan dan keakuratan dalam menyelesaikan tugas merupakan peningkatan kompetensi SDM. Kompetensi SDM meningkat, maka produktivitas dan kualitas akan meningkat. Peningkatan produktivitas dan kualitas akan meningkatkan Profitability perusahaan. Peningkatan Profitability akan membawa Karyawan (SDM) lebih sejahtera dan akan memperoleh nilai kompensasi yang sesuai (Employee satisfaction). Jadi dengan meningkatnya kompetensi SDM , maka akan diikuti dengan meningkatnya nilai kompensasi bagi SDM itu sendiri.

Para karyawan (SDM) dituntut harus dapat beradaptasi dengan adanyaperubahan strategis di lingkungan bisnis. Implementasi TI sangat menunjang sekali dalam penyelesaian tugas secara cepat dan akurat. Kecepatan dan keakuratan dalam penyelesaian tugas merupakan ciri peningkatan kompetensi SDM. Seseorang (SDM) dikatakan mempunyai kompetensi, antara lain bila ;

- Mampu menyelesaikan tugas dengan cepat dan akurat

- Mampu menganalisis masalah dengan jitu

- Mampu mengolah data menjadi informasi secara cepat dan akurat

- Dapat menyampaikan hasil penelitian secara tepat dan teruji

- Melakukan kegiatan secara efektif dan efisien.

- Mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas

- Mampu meningkatkan profitability perusahaan

- Mampu menjalankan e-commerce, e-business secara profesional

- Mampu berkomunikasi dengan baik

Aktivitas bisnis saat ini berlangsung begitu cepat, maka dituntut adanya peningkatan kompetensi SDM dalam menghadapi perkembangan bisnis saat ini maupun yang akan datang. Dengan mengimplementasikan TI secara optimal, maka akan meningkatkan kompetensi SDM dalam kecepatan dan keakuratannya menyelesaikan tugas / kegiatan. Dengan meningkatnya kompetensi SDM, maka akan membawa Perusahaan mencapai tujuannya.



























REFERENSI



Departemen Komunikasi dan informasi, IT Governance di Pemerintahan dan Korporasi (http://www.depkominfo.go.id/portal/?act=detail&mod=artikel&view=1&id=BRT060116123801)


Majalah SWA no. 10/XXIII 10-23 Mei 2007, hal. 44, Bagaimana Membangun Sistem Teknologi Informasi (TI) yang Ideal (http://www/swa.co.id)


Sajda Qureshi, Movement in the information technology for development debate: How can it meet the challenges of global competition?, Jurnal Information Technology for Development 10 (2003) 147–149) http://itd.ist.unomaha.edu/Archives/55.pdf


Zainun, Akbar, Plasmedia, 12 Mei 2005, Mengapa perusahaan Membutuhkan TI Master Plan (http://www.plasmedia.com/artdetail.asp?fl3nc=1&param=c2lkPTAwMDIwMDAwMDEyMA%3D%3D)

Fadjarsarie, Dewi, IT Governor : Sudah Cukupkah dipahami para banker kita, http://www.bi.go.id /web/id/Riset+Survey+Dan+Publikasi/Riset/Kertas+Kerja/it_governance_dewi_f.htm


Isaca.org, IT Governance Institute CEO dan CIO Global Ungkapkan 10 Besar Masalah dan Prioritas IT Mereka, http://www.isaca.org/Template.cfm?Section=Home&CONTENTID= 15181&TEMPLATE=/ContentManagement/ContentDisplay.cfm


Rahardjo, Budi, Pusat Penelitian Antar Universitas bidang Mikroelektronika (PPAUME) ITB, Implikasi Teknologi Informasi dan Internet terhadap Pendidikan, Bisnis, dan Pemerintahan:Siapkah Indonesia, 2000, http://www.cert.or.id/~budi/articles/riau-it.doc

SDA Asia, 4 Mei 2007, Jalan Menuju ICT, http://www.sda-indo.com /sda/article /psecom,id,157,nodeid,22,_language,Indonesia.html


SDA Asia, 5 Maret 2007, Usaha Percepatan ICT Nasional, http://www.sdaindo.com /sda/features/psecom,id,1001,nodeid,5,_language,Indonesia.html

Suherman, Yundi, Majalah Premium Connection Edisi 0006 Tahun 2999, Meraih Manfaat Maksimal Investasi TI, Agar 1;1 = 2, http://www.lintasarta.net/tabid/316/Default.aspx


Syahri, Akhmad Syafruddin, Plasmedia, Edisi 006 Tahun 2006 12 Mei 2006, Mengelola Dokumen dengan TI: Hemat Waktu, Uang, Tenaga, http://www.plasmedia.com/ artdetail.asp?fl3nc=1&param= c2lkPTAwMDIwMDAwMDExZQ%3d%3d


Zainudin, Akbar dan Budy Sugianto, Plasmedia, 19 Mei 2006, Memanfaatkan Data, Meningkatkan Profitabilitas, Aplikasi Business Intelligence untuk Pemasaran, http://www.plasmedia.com/artdetail.asp?fl3nc=1&param=c2lkPTAwMDIwMDAwMDEyNQ%3d%3d


Arief Hamdani Gunawan & Richard A. Hutagaol Bandung, Oktober 2000 sumber : http://www.transparansi.or.id/artikel/artikel_pk/artikel_06.html kormonev.menpan.go.id /ebhtml/joomla _PDF_POWERED

_PDF_GENERATED 25 July, 2007, 19:47


300 Pabrik Tekstil Hentikan Sementara Produksi”, Koran Tempo, 10 November 2001, halaman 3. Data-data dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat menunjukkan stok 150 juta meter kain yang berasal dari pabrik-pabrik tekstil dan produksi tekstil (TPT) berorientasi ekspor di Bandung, Karawang, dan Bekasi tidak dapat diekspor. Diperkirakan 2000 pekerja akan dirumahkan.

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Telecommunications and Information Working Group, “E-commerce Skills Standards Project – Workshop 1,” Singapore, 6-7 November 2001.

Emilio J. Castilla, et.al, “Social Networks in Silicon Valley,” dalam Chong-Moon Lee, et.al, “The Silicon Valley Edge: A Habitat for Innovation and Entrepreneurship,” Stanford Business Books, 2000.

Janamitra Devan & Parth S. Tewari, “When the Best Brains Go Abroad,” IEEE Spectrum, October 2001, pp. 16-17.

Chong-Moon Lee, et.al., “The Silicon Valley Edge: A Habitat for Innovation and Entrepreneurship,” Stanford Business Books, 2000.

Harry Mauer (eds.), “Where High-Tech Talent is Scarce,” kolom “Spotlight on Taiwan,” di majalah Business Week Asian Edition, hal. 5, 18 Juni 2001.

National Science and Technology Council, Committee on Technology, Subcommittee on Computing, Information, and Communications R&D, “Information Technology Frontiers for a New Millennium,” April 1999.

Annalee Saxenian, “Network of Immigrant Entreprenuers,” dalam Chong-Moon Lee, et.al, “The Silicon Valley Edge: A Habitat for Innovation and Entrepreneurship,” Stanford Business Books, 2000.


Budi Rahardjo. 2001. Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan Elektronika Aspek Sumberdaya Manusia (SDM). (br@paume.itb.ac.id, budi@indocisc.com).



Anwar, Prabu Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


Edwin B. Flippo. 1994. Manajemen Personalia. Edisi Enam (Alih Bahasa Mohammad Mas’ud). Erlangga, Jakarta.


Hani Handoko, T. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Dua, BPFE, Jakarta.


Hasibuan, Malayu, SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.


Heidjrachman Ranupandojo. 1996. Dasar-dasar Manajemen. UPP-AMP.YPKN, Yogyakarta.


Keith Davis. 1995. Perilaku dalam Organisasi. Edisi ke-7 Jilid I. Alih Bahasa Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.


M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta.


Nazir. 1999. Metode Penelitian. Edisi Keempat, Pustaka Utama, Jakarta.


PP. No. 30/1980. 1981. Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara. Jakarta.


Rahmat, J. 1995. Metode Penelitian Komunikasi. Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta.


Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian CV Mandar Maju, Bandung.


Soewarno Handayaningrat. 1994. Pengantar Studi Ilmu Adiministrasi dan Manajemen. CV. Gunung Agung, Jakarta.


Sondang P. Siagiaan. 2001. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta.


Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi Kelima. Tarsito, Bandung.


Sugandha, Dann. 2005. Manejemen Administrasi : Suatu Pendekatan Sistem Dalam Manajemen Perkantoran. Sinar Baru, Bandung.


Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung.


Tjokroamidjoyo, Bintoro. 1995. Perencanaan Pembangunan. PT Gunung Agung, Jakarta..


Universitas Winaya Mukti. 2007. Panduan Penulisan Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Winaya Mukti. Jatinangor, Sumedang.


Veithzal Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.



Tidak ada komentar: